Ads

Translate

Ads

Ads

Featured Post

Harga Paket Pernikahan Untuk Gedung Balai Sudirman

Image
Harga Paket Pernikahan Untuk Gedung Balai Sudirman Harga Paket Pernikahan Untuk Gedung  Balai Sudirman Rp. 220.000.000     PAKET WEDDING Untuk 600 Orang   A.  GEDUNG & SARANA FULL PAYMENT   B.  UNDANGAN 300 BUAH   C.  BUFFE UTAMA 500 Porsi 1.   Nasi Putih 2.   Nasi Goreng, Pilih : 3.   Hidangan Soup, Pilih : 4.   Hidangan Ayam, Pilih : 5.   Hidangan Daging, Pilih : 6.   Hidangan Ikan, Pilih : 7.   Hidangan Sayuran, Pilih : 8.   Kerupuk Udang 9.   Aneka Puding 3 Macam, Pilih : 10.    Aneka Snack 3 Macam, Pilih : 11.    Aneka Jus 2 Macam, Pilih : 12.    Aneka Buah 4 Macam 13.    Air Putih   D.  MAKANAN GUBUK : 1.   Siomay                          : 200 Porsi 2.   Empal Gentong            ...

Great Post

  • Doa Berlindung Dari 4 Perkara Pada Tasyahud Akhir
  • Komik Islami Simple
  • Membaca Alquran
  • Dukung Firaun Atau Nabi Musa ?
  • Mari Istighfar

Search

Top 5

  • Al Aqsha Memanggil Muslimin
  • Raihanah Memeluk Islam
  • Kisah Sahabat Ikrimah bin Abu Jahl Al Makhzumy
  • #saveuyghur :'(
  • Ayah Rasulullah Di Neraka ???

Ads

Share

Kerinduan Orang Baik Kepada Tempat Yang Lebih Baik




Surga… dia adalah tempat harapan yang sangat tinggi yang diusahakan  (untuk didapat) oleh kaum mukminin sepanjang zaman.

Surga …adalah yang menjadi penggerak jiwa-jiwa para salafus shalih untuk mencontohkan   kepahlawanan dan paling tingginya pengorbanan.

Surga…adalah tujuan yang sangat mulia yang selalu diamati oleh pandangan-pandangan yang penuh kasih sayang. Dan membuat segenap jiwa yang merindukannya menjadi tergesa-gesa di setiap tempat dan zaman. Mereka rela menghadapi segala mara bahaya (hanya) untuk mendapatkan surga yang dijanjikan.

Surga…adalah harapan yang paling agung menurut seorang mukmin. Memasukinya dan hidup di  dalamnya adalah sebuah angan-angan yang menghantui sepanjang umurnya berjalan.

Betapa banyaknya, surga membuat seseorang bersegera kepada kebaikan dan kebenaran, walau jalan ini dipenuhi mara bahaya, kesusahan, onak dan duri, bahkan, walau ditebus dengan kematian.

Pernah terjadi di zaman nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana diceritakan oleh Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu  ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya pergi berperang, hingga mereka mendahului kaum musyrikin di daerah Badar, baru setelah itu kaum musyrikin. Maka nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Jangan sekali-kali salah seorang dari kalian maju ke depan, kecuali kalau aku memerintahkannya.”

Kemudian kaum musyrikin semakin mendekat, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersegeralah menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi.”

Maka ‘Umair bin Al-Humam Al-Anshari berkata,” Wahai rasulullah, surga luasnya seluas langit dan bumi?” Beliau menjawab, “Ya.”

‘Umair berkata, “Ckk..ckk (alangkah hebatnya).”

Nabi menjawab, “Apa yang membuatmu kagum.”

Dia menjawab, “Tidak apa-apa wahai Rasulullah, hanya saja saya berharap agar menjadi penduduknya.”

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Engkau termasuk penduduknya.”

Maka ‘Umair melemparkan beberapa kurma dari tempat perbekalannya sambil memakannya, kemudian dua berkata, “Kalau aku hidup dengan menunggu sampai habisnya kurma-kurma ini, tentu alangkah panjangnya hidupku!!”

Maka dia membuang kurma-kurmanya kemudian memerangi mereka, hingga akhirnya dia terbunuh.” (HR. Muslim 1901, lihat Takhrij Fiqhus Sirah: 243 oleh Syekh Nashirudin Al-Albani)

Sikap seperti ini juga terjadi di hari hari-hari setelah beliau.

Abu Musa Al-Asy’ari berkata -ketika dia berhadapan dengan musuh-, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Sesungguhnya pintu-pintu surga berada di bawah kilatan pedang.”

Maka ada seorang yang kusut keadaannya bertanya, “Wahai Abu Musa! Apakah engkau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakannya?”

Abu Musa menjawab, “Ya.”

Maka dia kembali kepada teman-temannya dan mengatakan, “Saya titip salam kepada kalian.”

Kemudian dia memecahkan dan membuang sarung pedangnya, lalu berjalan menghunus pedangnya menuju musuh, maka dia menebas mereka dengan itu, hingga akhirnya dia terbunuh.” ( HR. Muslim: 1902, Tirmidzi: 91659, Ahmad IV: 396 dan  411, Al-Hakim II:70 dan Abu Nu’aim II:317. Lihat pembahasan yang rinci dan teliti lagi memuaskan yang ditulis oleh Al-ustadz Muhammad Ash-Shabbagh dalam bukunya At-Tashwiir Al-Fanni fil Haditsin Nabawi (152-179) dan Irwa’ul Ghalil V:7 oleh Syekh Al-Albani).

Comments

Full

  • Jika 10 Ulama Yahudi Beriman Pada Rasulullah
  • Komik Islami Bersyukur Dan Bersabar
  • Komik Islami Menyayat Hati
  • Komik Islami Hujan
  • Khotbah Terakhir

Ads

Search

Ads

Ads

Trending

  • Larangan Memasang Lampu Disekitar Kuburan

Ads

Labels

Show more

Ads

Visitor

197495

Online