Sunnah itu bagaikan bahtera Nabi Nuh. Barangsiapa yang menaikinya, maka ia akan selamat. Barangsiapa menyelisihinya, maka ia akan tenggelam. – Imam Malik bin Anas
Imam Malik adalah salah satu dari empat madzhab besar dalam fikih islam. Ia memiliki nama lengkap Abu Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amr bin Haris bin Gaimah bin Kutail bin Amr bin Haris Al-Asbahi. Ia dilahirkan pada 93 H (712 M) di Madinah.
Imam Malik berasal dari keluarga Arab yang berstatus sosial tinggi dan terhormat, baik sebelum maupun sesudah kedatangan Islam. Leluhurnya berasal dari Yaman. Namun, setelah masuk Islam mereka pindah ke Madinah. Kakeknya, Abu Amir, menjadi anggota keluarga pertama yang masuk Islam pada tahun ke-2 Hijriyah.
Dalam usia yang masih sangat muda, Imam Malik telah menguasai banyak ilmu. Hampir seluruh hidupnya ia habiskan untuk menuntut ilmu. Tak heran jika tokoh-tokoh besar islam seperti khalifah Al-Mansur, khalifah Al-Mahdi, khalifah Al-Hadi, dan khalifah Harun Al-Rasyid, pernah berguru kepadanya.
Ulama besar seperti Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’i juga pernah menimba ilmu dari Imam Malik. Menurut sebuah riwayat, murid terkenal Imam Malik dari kalangan ulama, ilmuwan, dan para ahli mencapai 1.300 orang.
Imam Malik dikenal sebagai ulama yang tegas dan konsisten. Berulangkali ia bahkan menolak dan menentang dengan tegas keinginan para penguasa yang menurutnya tidak sejalan dengan akidah islamiyah.
Kata Mutiara Islam Imam Malik
Berikut ini beberapa kata mutiara islam Imam Malik yang memuat pesan-pesan nasehat indah. Kata bijak islam Imam Malik berikut ini mencerminkan keluasan ilmunya dan kecintaanya kepada ilmu pengetahuan.
Mengambil ilmu
Knowledge is not to be taken from four types of people: 1) a foolish person who openly acts foolish, even if he reports the most narrations; 2) an adherent of bid’ah who calls to his desires; 3) a person who lies, even if I don’t accuse him of lying in hadith; 4) and a righteous pious worshiper who does not accurately retain what he narrates. – Imam Malik bin Anas
Ilmu tidak boleh diambil dari empat orang: 1) Orang bodoh yang nyata kebodohannya, 2) Shahibu hawa` (pengikut hawa nafsu) yang mengajak agar mengikuti hawa nafsunya, 3) Orang yang dikenal dustanya dalam pembicaraannya dengan manusia, walaupun dia tidak pernah berdusta atas nama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , 4) Seorang yang shalih dan mulia yang tidak mengetahui hadis yang ia sampaikan. – Imam Malik bin Anas
Bukan sekedar hafalan
Knowledge does not consist in narrating much. Knowledge is but a light which Allah places in the heart. – Imam Malik bin Anas
Ilmu itu bukan sekedar banyak menghafal riwayat, namun ilmu adalah cahaya yang Allah Subhanahu wa Ta’ala letakkan pada hati seorang hamba. – Imam Malik bin Anas
Menjemput ilmu
It is not the knowledge which should come to you, it is you who should come to knowledge. – Imam Malik bin Anas
Bukan ilmu yang harus datang kepadamu, tapi kamulah yang seharusnya datang menjemput ilmu. – Imam Malik bin Anas
Hasad atau dengki
Envy is the desire for someone who has a blessing to be deprived of it, whether it is a religious or worldly blessing. – Imam Malik bin Anas
Hasad adalah seseorang yang berangan-angan akan hilangnya nikmat dari saudaranya, baik nikmat agama ataupun dunia. – Imam Malik bin Anas
Orang yang menyesatkan
Don’t give misled people access to your ears. You have no idea what kind of trouble that can create within you. – Imam Malik bin Anas
Jangan biarkan orang yang menyesatkan masuk ke telingamu. Kamu tidak tahu seperti apa masalah yang bisa muncul di dalam dirimu. – Imam Malik bin Anas
Adab sebelum ilmu
Learn good manners before seeking knowledge. – Imam Malik bin Anas
Pelajarilah adab (budi pekerti) sebelum mempelajari suatu ilmu. – Imam Malik bin Anas
Amal kebaikan
Whoever wants to have an open heart, then let his secret deeds be better than his public deeds. – Imam Malik bin Anas
Siapa yang ingin memiliki hati yang terbuka, maka biarkanlah amal kebaikan yang ia lakukan sembunyi-bunyi lebih baik daripada amal kebaikan yang tampak. – Imam Malik bin Anas
Bagai mutiara
The believer is like a pearl; whereever he is, his beautiful (qualities) are with him. – Imam Malik bin Anas
Orang beriman itu bagaikan mutiara. Di manapun dia berada, keindahan selalu ada dalam dirinya. – Imam Malik bin Anas
Aku hanya manusia biasa
I am but a man. I make mistakes sometimes and I am correct sometimes, so examine my opinions and accept anything that agrees with the Book and Sunnah; and leave anything that does not agree with the Book and Sunnah. – Imam Malik bin Anas
Aku hanyalah manusia biasa yang kadang benar dan kadang juga salah. Maka telitilah setiap pendapat yang kalian dengar dariku. Ambillah pendapatku jika memang sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah. Dan tinggalkan pendapatku jika tidak sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah. – Imam Malik bin Anas
Pertanggungjawaban ilmu
Verily, this knowledge is your flesh and blood, and you will be asked about it on the day of resurrection. So look (be careful) from whom you take it. – Imam Malik bin Anas
Sesungguhnya ilmu ini adalah daging dan darahmu, dan pada hari kiamat kelak kamu akan ditanya tentangnya. Maka perhatikanlah dari siapa kamu mengambilnya. – Imam Malik bin Anas
Berada di lingkaran kebaikan
Always be in a company that motivates you toward a positive direction. – Imam Malik bin Anas
Berusahalah untuk selalu berada di sekeliling orang yang memotivasi kamu ke arah yang positif. – Imam Malik bin Anas
Bagai bahtera Nabi Nuh
The Sunnah is like the Ark of Noah. Whoever embarks upon it reaches salvation and whoever refuses is drowned. – Imam Malik bin Anas
Sunnah itu bagaikan bahtera Nabi Nuh. Barangsiapa yang menaikinya, maka ia akan selamat. Barangsiapa menyelisihinya, maka ia akan tenggelam. – Imam Malik bin Anas
Semoga kata mutiara islam Imam Malik di atas bisa menjadi nasehat serta motivasi bagi diri kita untuk menjadi pribadi muslim yang lebih baik.
Comments
Post a Comment